Filosofi Mengalir Seperti Air

Sahabat CerdasMulia, seringkali diri kita mendengar banyak orang atau bahkan diri kita sendiri yang ketika ditanya, apa cita-citanya? Apa prinsip hidupnya? Apa prestasi yang ingin dicapainya? Maka mereka hanya menjawab, “saya biasa-biasa saja. Apa adanya saja, hidup mengalir seperti air saja.”
Banyak sekali orang yang menjadikan prinsip tersebut sebagai suatu pembenaran untuk melakukan kemalasan dan menjadi orang yang tidak berprestasi. “Toh, setelah nanti kita punya keinginan kita semua ujung-ujungnya akan mengalami hal yang sama. Maka biarlah hidup ini mengalir apa adanya. Jika di sana ada rezeki ya saya ambil. Jika tidak ada rezeki ya tidak apa-apa.”
Terkesan filosofi mengalir seperti air, sepertinya menjadi prinsip yang tidak layak untuk diterapkan. Tapi, sahabat CerdasMulia pasti bisa untuk memaknai lebih dalam apa itu maksud dari filosofi mengalir seperti air. Filosofi mengalir seperti air dapat dimaknai dalam dua hal, baik dan buruk.
Pemahaman yang Salah “Mengalir Seperti Air”
Jika Anda berprinsip “mengalir seperti air” dengan filosofi seperti berikut ini, maka coba perhatikan dan perbaiki menuju filosofi yang lebih baik. Beberapa filosofi buruk terkait dengan mengalir seperti air dari pemahaman yang salah adalah:
  1. Menerima Hidup Tanpa Perencanaan dan Aksi yang Nyata
Hati-hati, cobalah lihat bahwa air yang mengalir itu hanya mengikuti arus dan tidak bisa menentukan sendiri ke mana arah tujuannya. Sehingga, air yang mengalir itu ada yang sampai ke laut, danau, comberan, bahkan septic tank! Jika selama ini prinsip hidup mengalir seperti air adalah “melihat bagaimana nantinya” saja, maka siap-siap saja jika kita mendapatkan hidup yang tidak kita inginkan.
2.   Menghindari Tantangan dan Proses
Mengikuti aliran air seperti tidak tahu mana tantangan dan proses yang harus dilewati. Air yang selalu mengalir ke bawah, membuat diri kita merasa sulit untuk bisa terus menuju ke atas bahkan melawan arus yang luar biasa hebat untuk menjadi seorang yang berprestasi.
3.  Membawa Bencana dan Merugikan Orang
Air yang mengalir yang tidak terarah dapat membawa bencana dan merugikan banyak orang. Jika berprinsip seperti air mengalir tanpa pemaknaan yang benar, bisa jadi nantinya kita akan membawa dampak buruk dan bencana bagi orang banyak.
Pemahaman yang Baik Terhadap Filosofi Seperti Air Mengalir
Jangan keburu memandang remeh orang yang memiliki filosofi seperti air mengalir, karena beberapa di antaranya ada yang berprinsip seperti ini tetapi sukses! Loh, kok bisa? Iya, jadi mereka yang sukses memaknai air mengalir itu seperti berikut ini:
1. Mempunyai Pengaruh dan Berdaya Gerak Besar
Cobalah lihat air yang mengalir, air yang mengalir pasti akan mampu membawa apa yang jatuh ke dalamnya mengikuti arus yang diciptakan. Mereka yang sukses berprinsip seperti air yang mengalir ternyata menjadikan diri mereka mampu membawa pengaruh dan perubahan bagi orang-orang sekelilingnya.
2. Memberikan dan Menebar Manfaat untuk Sekitarnya
Tahukah Anda sebuah daerah yang dialiri sungai memungkinkan tanah sekitarnya untuk ditanami karena di sana ada air yang bisa menjadikan tanaman tumbuh dengan subur? Air yang mengalir juga mampu membangkitkan energi dengan gerakan kinetiknya. Maka, mereka yang sukses berprinsip mengalir seperti air adalah “TERUS MEMBERIKAN KEBAIKAN DAN MANFAAT TANPA HENTI”
3. Semakin Bermanfaat, Semakin Rendah Hati
Ke manakah arah aliran air? Pastinya selalu dari tempat yang tinggi ke tempat rendah. Mereka yang sukses berprinsip ini adalah memaknai bahwa semakin banyak manfaat yang diberikan, harus selalu mengalir ke bawah dan semakin rendah hati. Bagaimana dengan kita? Apakah kita sering membanggakan amalan-amalan yang kita kerjakan sehingga merendahkan orang lain?
Sahabat CerdasMulia, jadi apakah saat ini kita sudah memaknai prinsip “Mengalir seperti air?” Semoga sahabat dapat memaknai prinsip ini dengan baik sehingga dapat menjadikan kita semua sebagai generasi CerdasMulia.

0 comments:

Post a Comment

Copyright © / Info Indo

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger